HALLOJATIM.COM – Usia jantung berkaitan dengan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang individu terhadap stroke atau serangan jantung.
Beberapa faktor yang memengaruhi usia jantung adalah usia kronologis, tekanan darah, kadar kolesterol, dan kebiasaan-kebiasaan dalam gaya hidup.
“Bila usia jantung lebih tua dari usia (kronologis) seseorang saat ini, itu mengindikasikan adanya peningkatan risiko yang bisa dimodifikasi,” jelas Dr Joy Gelbman
Dr Joy Gelbman adalah ahli kardiologi dari Weill Cornell Medicine, Dr Joy Gelbman Dr Joy Gelbman.
Selain itu, menurut National Institute of Aging memperkirakan usua jantung dapat dikenali dengan beberapa tanda.
Jantung yang sudah menua biasanya memunculkan tanda seperti nyeri dada saat beraktivitas fisik, pening, lelah, sakit kepala, serta kebingungan.
Baca artikel lainnya di sini : 5 Perilaku Kecil ini Bisa Bikin Hidup Bahagia, Salah Satunya Prioritaskan Hubungan dengan Orang Lain
Menurut beberapa ahli penyakit jantung, orang-orang yang memiliki usia jantung lebih tua dari usia kronologis mereka perlu melakukan beberapa perubahan.
Berikut ini tujuh perubahan yang bisa membantu mempermuda usia jantung:
Lihat juga konten video, di sini: TKDN RSPPN Soedirman Capai 70 Persen, Presiden Jokowi Sebut Bantu Percepatan Ekonomi Nasional
1. Turunkan Kolesterol LDL
Kadar kolesterol LDL yang tinggi kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah masalah kardiovaskular.
Oleh karena itu, kolesterol LDL juga dikenal sebagai kolesterol jahat.
Menurut ahli kardiologi Dr Norman Lepor, semakin tinggi risiko seseorang terhadap penyakit kardiovaskular, semakin rendah kadar kolesterol LDL yang perlu dicapai.
“Untuk sebagian besar orang, kita ingin kadar LDL di bawah 100 mg/dl untuk mencegah serangan jantung dan/atau strok,” ujar dr Lepor.
2. Rutin Olahraga
American Heart Association merekomendasikan orang dewasa untuk berolahraga minimal 150 menit per pekan.
Olahraga ini perlu mencakup olahraga aerobik dan latihan angkat beban.
Seperti latihan mengangkat dumbbell yang ringan, berjalan kaki, atau berenang.
Olahraga rutin bisa membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kadar kolesterol.
Selain itu, olahraga rutin juga akan membantu menjaga berat badan tetap sehat.
3. Kelola Stres
Stres merupakan hal yang tak bisa dihindari dalam hidup, namun dapat dikelola.
Bila tak dikelola, kadar stres yang tinggi juga dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan jantung, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola stres.
Sebagian di antaranya adalah dengan melakukan olahraga, bermeditasi, atau melakukan latihan pernapasan.
4. Berhenti Merokok dan Vaping
Kebiasaan merokok dan vaping tak hanya membawa dampak buruk bagi paru-paru tetapi juga jantung.
Alasannya, banyak zat kimia dari rokok dan vape yang bisa menyempitkan pembuluh darah, memicu peradangan, serta mempengaruhi tekanan darah dan detak jantung..
6. Cukup Tidur
Sebagian besar orang dewasa dianjurkan untuk tidur selama 7-9 jam per malam.
Tidur yang cukup bisa membantu menurunkan risiko penyakit yang dapat memperburuk kesehatan jantung.
Menurut ahli kardiologi dari ArchWell Health, Dr Naga Pannala, cukup tidur juga dapat menurunkan risiko obesitas dan tekanan darah tinggi.
Kedua hal itu merupakan faktor risiko dari masalah kesehatan jantung.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional Poinnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Arahnews.com dan Bisnisnews.com